Sunday, March 15, 2009

Amal Alghozali: Berguru kepada Petani

Mengabdi negeri dengan pupuk biologi. Nekat beli pabrik dengan uang SPP anak.

Oleh Iwan Ngungsi, Jawa Pos, 26 Januari 2008

Keyakinan bahwa era biologi segera menggeser era informasi mendorong Amal Alghozali menekuni bidang sarana produksi pertanian. Lewat pupuk biologi buatannya, dia mencita-citakan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan.

LAHIR dari sebuah desa miskin di kawasan selatan Madiun, Jawa Timur, Amal Alghozali sejak kecil terbiasa hidup dengan petani. Karena itu, 10 tahun lalu, saat memutuskan berhenti berkarir sebagai profesional di Jakarta dan menggeluti dunia petani,dia mengaku sudah mantap.

“Petani adalah kelompok sosial paling sabar di Indonesia. Harga panen jatuh, tetap menanam. Pupuk mahal, tetap menanam. Tidak bisa mendapatkan kredit bank, juga tetap menanam,” katanya kepada Jawa Pos di kantornya, sebuah ruko kawasan Bumi Serpong, Tangerang.

Amal kini memang tidak sekadar “bergaul” dengan petani. Lewat produk pupuk biologinya, Agrobost, pria berusia 42 tahun itu menjadi fenomena di Indonesia. Saban tahun dia dipacu lebih sering berkeliling ke lahan-lahan petani di Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia. Tahun ini, misalnya, dia akan melayani permintaan 200 ribu hektare tanaman pangan (padi dan jagung).

“Itu setara dengan omzet sekitar 1,2 juta liter pupuk cair,” katanya.Lulusan Universitas Muhammadiyah, Jakarta, itu sebelumnya tidak pernah menyangka akan menggantungkan hidup kepada sektor yang menopang kurang lebih 60 persen masyarakat Indonesia tersebut.

“Yang paling susah adalah mengalihkan mental dari pekerja profesi dengan gaji besar menjadi wirausaha. Sebab, pengeluarannya pasti, sementara untungnya belum tentu,” ujarnya.Maklum, profesi terakhir yang disandang Amal Alghozali adalah kepala pemberitaan TPI.

Keinginannya berbisnis membawa dia kepada berbagai macam jenis usaha. Mulai importer daging yang akhirnya bangkrut karena tergulung fluktuasi dolar hingga menjadi produsen Agrobost.

Kini kerja kerasnya membuahkan hasil. Dengan pabrik seluas 1,8 hektare di kawasan Serpong, Tangerang, yang mampu memproduksi 9 juta liter per tahun, berbagai penghargaan nasional dia raih sebagai pengakuan. Dia kini sedang melakukan finalisasi perjanjian kerja sama senilai USD 57 juta (sekitar Rp 535,8 miliar) dari sebuah perusahaan pemasaran ternama asal Tiongkok.
Amal ketika mengunjungi sebuah lahan pertanian jagung di Thailand, belajar bagaimana cara menanam jagung ala negeri itu yang menggunakan teknologi tepat guna buatan dalam negeri.
______________________________________
Agrobost juga berencana melakukan re-launching pada 15 Juni mendatang. Bertempat di Gelora Bung Karno, Jakarta, acara tersebut bertema Relaunching dan Awakening Seminar yang bertepatan dengan 100 tahun kebangkitan nasional. Acara itu, rencananya, dihadiri 100 ribu orang. Acara tersebut akan diorganisasi oleh Unicore, sebuah organisasi pemasaran yang dipimpin seorang marketer ternama Louis Tendean.
Unicore selama ini men-support Tiansi Group, perusahaan raksasa MLM (multi level marketing) dari Tiongkok.Amal merintis bisnis dari nol. Saat awal memulai di Pondok Gede, Bekasi, kapasitas produksinya hanya 4.000 liter. Dia berbekal Rp 40 juta yang digunakan untuk membeli alat produksi dan mempekerjakan beberapa karyawan.
Namun, peruntungannya datang setelah membeli pabrik di kawasan Serpong tiga tahun lalu. Sebelum memiliki pabrik, dia mengaku sering berputar-putar dengan sepeda motor di dekat rumahnya, kompleks Astek Serpong.
“Saya harus beli pabrik ini, tekad saya dalam hati saat itu,” katanya saat melihat sebuah pabrik yang mangkrak.
Kemudian, dia menanyakan kepada satpam yang menjaga pabrik tersebut. Ternyata pabrik itu tidak dijual. Meski demikian, dia tidak patah arang. Dia tetap menegosiasi pemiliknya. Uang Rp 3 juta -SPP tiga anaknya yang sedang menuntut ilmu di SD dan SMP Al-Azhar- pun diserahkan sebagai uang muka.
“Setelah itu, anak saya 3 bulan tak bayar SPP. Mobil saya sudah di Pegadaian. Itu masa-masa terberat dalam hidup saya,” kenangnya.Berbekal uang muka itu, Amal mengundang berbagai koleganya, baik pengusaha maupun politisi, untuk melakukan presentasi mengenai produknya di lokasi “pabrik baru”.
“Saya yakin bahwa produk kami bagus. Saya hanya perlu citra yang bagus atas pabrik ini,” katanya.Namun, tantangan yang berat tak membuat dia menyerah. Bermodal moto yakin, syukur, dan ikhlas, Amal sedikit demi sedikit bisa meyakinkan para petani.
“Ternyata bicara dengan petani maupun politisi itu sama. Harus langsung pada pokok masalah. Tidak boleh terlalu lama berteori,” paparnya. Amal mencontohkan, saat berbicara dengan petani, dia hanya memaparkan data-data hasil percobaan yang dilakukan.

“Jadi, singkat saja. Biaya turun, hasilnya naik. Habis perkara,” sebutnya.Amal menambahkan, petani lebih memerlukan bukti daripada janji yang muluk-muluk. Dia juga tidak ingin memaksa petani untuk menggunakan produknya. Kalau berhasil, petani juga tidak langsung lantas mengakui hasil produknya.

“Seperti saat menghadapi petani binaan Kiai Lutfi. Mereka malah bilang produktivitas mereka memang naik. Tapi, itu belum tentu gara-gara Agrobost. Yang jelas, gara-gara doa Kiai Lutfi,” katanya lantas tersenyum.

Hal yang sama juga dilakukan saat memberikan presentasi kepada anggota DPR maupun DPRD di daerah. “Saya sempat dicuekin. Lalu, saya katakan, jangan harap dipilih lagi kalau tidak segera membenahi masalah pertanian kita. Akhirnya, mereka baru menganggap saya serius,” katanya. (*)

1 comment:

  1. Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.

    ReplyDelete